Senin, 29 September 2008

Temu kunci

Temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf. syn. Curcuma rotunda L., B. pandurata (Roxb.) Schlechter, Kaempferia pandurata Roxb.) adalah sejenis rempah-rempah yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara. Bentuk temu kunci agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal ke bawah.
Rimpang temu kunci berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan. Daunnya diketahui memiliki efek antiracun.
Di Thailand temu ini dikenal dengan nama krachai, sementara pustaka Inggris menyebutnya fingerroot atau chinese ginger. Dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai ao chun jiang.

Pemerian
Terna hingga 50 cm. Rimpang kuning terang, bulat telur memanjang, sangat beraroma; akar kuat. Daun 3 atau 4; pelepahnya berwarna merah, ligula dengan 2-lekukan, ca. 5 mm; tangkai daun 7–16 cm, membentuk saluran; helai daun hijau pada kedua permukaan elips meruncing, 25–50 × 7–12 cm, licin dengan sedikit daun di dekat tulang utama daun bagian bawah, dasarnya membulat. Bunga majemuk terminal pada batang semu, muncul dari bagian dalam pelepah, agak duduk, 3–7 cm; seludang bunga meruncing, 4–5 cm. Bunganya wangi. Kelopak bunga 1,5-2cm, ujungnya membelah. Mahkota bunga tersusun membentuk tabung 4,5–5,5 cm; bercuping memanjang, 1,5–2 cm. Staminodia lateral merah muda pucat, ca. 1,5 cm. Labellum putih atau merah muda dengan setrip ungu, 2,5–3,5 cm, cekung. Tangkai sari pendek; bercabang dua, 1–3 mm. Berbunga Jul–Aug. 2n = 36.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan lebat hingga ketinggian 1000m. Penyebaran dari Yunnan ke selatan hingga Indonesia dan ke barat hingga India dan Sri Lanka; dibudidayakan di Indocina.

Tidak ada komentar: